Sejarah Asal Usul Penduduk Kampung Naga di Tasikmalaya
Asal - Usul Kampung Naga
Menurut mereka, penduduk asli Kampung Naga
merupakan keturunan asli suku Sunda. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa
mereka adalah keturunan langsung dari Kerajaan Galuh Pasundan. Sebelum
membangun pekampungan di lembah subur Desa Neglasari mereka tinggal di
lereng-lereng Gunung Galunggung.
Sedang untuk ternak-ternak besar seperti kerbau dan lembu dipelihara di tempat terpisah. Yakni di depan perkampungan sebelah kiri dekat dengan dua kolam massa yang sejak dulu tak pernah berubah. Mana yang benar? Pengakuan warga Kampung Nagalah yang rupanya layak dipercaya. Itu jika dikaitkan dengan kenyataan sejarah bahwa hubungan antara masyarakat Tasikmalaya dengan Galunggung begitu erat. Bahkan hubungan itu sudah terjalin sejak berabad-abad yang lampau.
Menurut Risman (44), Ketua RT Kampung Naga, penduduk di kampungnya memang asli orang Sunda. Nenek moyang mereka yang kini dimakamkan di bukit sebelah Barat kampung bernama Sembah Dalem Singaparna. Dinamakan Singaparna karena ia dapat menaklukkan singa yang sedang mengamuk dengan kesaktiannya. Namun Singaparna lebih dikenal sebagai seorang ulama sakti.
Ia memiliki 6 anak laki-laki yang kesemuanya diwarisi ilmu linuwih. Pertama, RD Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti. Tokoh yang ini dikenal dengan ilmu kebal yang diwarisi dari Sembah Dalem Singaparna. Setelah meninggal, dia dimakamkan di daerah Teraju, Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian, Ratul Incung Kudratullah. Ia dimakamkan di Karangmanunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Lebih dikenal dengan Eyang Mudik Batara Karang karena mewarisi kebedasaan (kekuatan fisik yang luar biasa).
Ketiga, Pangeran Mangku Bawang. Ia mewarisi kekayaan duniawi. Dimakamkan di Mataram (Yogyakarta). Berikutnya adalah, Sunan Gunung Kalijaga. Dimakamkan di daerah Cirebon. Ia mengembangkan agama Islam di wilayah ini dengan pendekatan masyarakat agraris kerana ia mewarisi ilmu pertanian yang luar biasa.
Kelima, adalah Sunan Gunung Komara, Ia diwarisi kepandaian dan kejujuran. Kemudian, Sunan Gunung Komara menyebarkan agama Islam di Banten dan meninggal di sana. Makamnya kini berada di daerah Banten. Yang terakhir adalah, Pangeran Kudratullah. Ia mewarisi ilmu agama yang demikian mendalam. Selanjutnya, menyebarkan agama di daerah Garut, Jawa Barat hingga dimakamkan di sana.
Sumber : disparbud jabar
No comments:
Post a Comment